Rabu, 01 Desember 2010

Rehabilitasi Merapi Tahun Pertama Butuh Rp 500 M

KORAN TEMPO - Total anggaran yang dibutuhkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi penanggulangan bencana Merapi untuk tahun pertama sebesar Rp 553,603 miliar. Dana itu diperoleh dari APBN senilai Rp 403,183 miliar, APBD DIY 2011 sebesar Rp 98,592 miliar, dan APBD Sleman 2011 sebesar Rp 51,8 miliar.

Prioritas anggaran tahun pertama untuk pembangunan shelter atau hunian sementara dan pemulihan ekonomi pengungsi. "Hasil redesain dari RAPBD DIY 2011 hanya sebesar Rp 41 miliar, padahal kami butuh Rp 98 miliar," ujar Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY Sangidu Umar saat melakukan dangkan sisa dana sebesar sekitar Rp 40 miliar digunakan untuk menutup defisit anggaran 2011, yang berkisar Rp 150 miliar.

Besaran dana itu berdasarkan kemampuan daerah dan provinsi yang diputuskan dalam rapat koordinasi antara pemerintah DIY, Pemerintah Kabupaten Sleman, dan pemerintah pusat, yang diwakili Badan Nasional Penanggulangan Bencana. "Anggaran dari kabupaten untuk pembiayaan ringan, provinsi untuk sedang, serta pusat untuk berat dan ekstrem,"kata anggota Komisi C DPRD DIY, Sukedi.

Menurut anggota Komisi C, Arif Budiyono, penganggaran dana reha bilitasi dan rekonstruksi belum bisa dipastikan hingga tahun ke berapa.

Hanya, legislatif dan eksekutif menganggarkannya hingga tahun ketiga. “Kami belum bisa memastikan bencana Merapi berakhir sampai kapan,”kata Arif.

Penganggaran tersebut juga dipergunakan untuk menangani warga bantaran Kali Code, Kota Yogyakarta, yang terkena banjir lahar dingin. Banjir itu merupakan dampak sekunder dari erupsi Merapi. “Anggaran penanganan banjir lahar dingin juga dari dana ini. Tapi, karena sungai merupakan kewenangan pusat, ada kemungkinan dana ditanggung pusat,”kata Arif. ● PITO AGUSTIN RUDIANA

*Sumber : Koran Tempo, 1 Desember 2010 hal C1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar